StatusRAKYAT.com, Medan - Gubernur Sumut Edy Rahmayady membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Sumut 2019, di Aula UPT Mekanisasi Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jalan AH Nasution, Medan, Jumat (27/12) sore.
Hadir di antaranya Sekjen DPP Perhiptani Lamhi Hutauruk, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Yuliana Kansrini, Ketua DPW Perhiptani Sumut Soekirman, serta Ketua Yayasan Bitra Indonesia Wahyudi.
Dalam sambutannya, Gubernur menyebutkan bahwa pertanian merupakan bagian terpenting dari pembangunan di Sumut. Sebab persoalan selama ini adalah, seringkali kegiatan impor komoditi seperti beras dari luar negeri, merugikan petani.
“Kenapa ini hal serius? Karena begitu masa panen, masuk impor beras dari Thailand. Sehingga harga (di petani) jadi murah. Padahal biaya produksi mahal. Maka itu, kita harus siapkan langkah untuk memakmurkan petani kita, tidak bisa kita kecilkan pertanian,” sebut Edy Rahmayadi, didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dahler Lubis.
Akibat impor itu pula, secara tidak langsung menyebabkan banyaknya masyarakat petani beralih profesi menjadi buruh dan meninggalkan lahan pertanian. Dampak jangka panjangnya adalah, alih fungsi lahan pertanian menjadi kegunaan lain.
“Kita harus kolaborasi antara Pemprov dengan petani jika tidak ingin petani dirugikan. Yang penting juga, jangan mengalihkan fungsi lahan dari pertanian ke yang lain. Kalau irigasi dan embung kurang, kita bangun,” jelas Edy.
Selain itu, Edy juga berharap para lulusan atau sarjana pertanian, bisa diberdayakan (diberikan penyuluhan) untuk memajukan pertanian di Sumut. Sehingga pada waktunya, para insinyur yang memiliki ilmu dan kemampuan nantinya, siap terjun ke masyarakat.“Saya tunggu apa yang kalian kerjakan. Yang harus kita lakukan, membangun desa menata kota,” sebutnya.Sementara Ketua DPW Perhiptani Sumut Soekirman menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur terharap pertanian. Terlebih dorongan untuk mengkolaborasi seluruh pihak terkait dari praktisi hingga akademisi.
“Rakerwil ini dihadiri 22 kabupaten/kota. Selanjutnya kami akan menyusun langkah Komando Strategi Pertanian (Kostratani) di tingkat kecamatan yang sudah disampaikan oleh Menteri Pertanian. Kita akan sukseskan langkah ini,” kata Soekirman, yang juga Bupati Serdang Bedagai (Sergai).
Hadir di antaranya Sekjen DPP Perhiptani Lamhi Hutauruk, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Yuliana Kansrini, Ketua DPW Perhiptani Sumut Soekirman, serta Ketua Yayasan Bitra Indonesia Wahyudi. (SR05)
Hadir di antaranya Sekjen DPP Perhiptani Lamhi Hutauruk, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Yuliana Kansrini, Ketua DPW Perhiptani Sumut Soekirman, serta Ketua Yayasan Bitra Indonesia Wahyudi.
Dalam sambutannya, Gubernur menyebutkan bahwa pertanian merupakan bagian terpenting dari pembangunan di Sumut. Sebab persoalan selama ini adalah, seringkali kegiatan impor komoditi seperti beras dari luar negeri, merugikan petani.
“Kenapa ini hal serius? Karena begitu masa panen, masuk impor beras dari Thailand. Sehingga harga (di petani) jadi murah. Padahal biaya produksi mahal. Maka itu, kita harus siapkan langkah untuk memakmurkan petani kita, tidak bisa kita kecilkan pertanian,” sebut Edy Rahmayadi, didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dahler Lubis.
Akibat impor itu pula, secara tidak langsung menyebabkan banyaknya masyarakat petani beralih profesi menjadi buruh dan meninggalkan lahan pertanian. Dampak jangka panjangnya adalah, alih fungsi lahan pertanian menjadi kegunaan lain.
“Kita harus kolaborasi antara Pemprov dengan petani jika tidak ingin petani dirugikan. Yang penting juga, jangan mengalihkan fungsi lahan dari pertanian ke yang lain. Kalau irigasi dan embung kurang, kita bangun,” jelas Edy.
Selain itu, Edy juga berharap para lulusan atau sarjana pertanian, bisa diberdayakan (diberikan penyuluhan) untuk memajukan pertanian di Sumut. Sehingga pada waktunya, para insinyur yang memiliki ilmu dan kemampuan nantinya, siap terjun ke masyarakat.“Saya tunggu apa yang kalian kerjakan. Yang harus kita lakukan, membangun desa menata kota,” sebutnya.Sementara Ketua DPW Perhiptani Sumut Soekirman menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur terharap pertanian. Terlebih dorongan untuk mengkolaborasi seluruh pihak terkait dari praktisi hingga akademisi.
“Rakerwil ini dihadiri 22 kabupaten/kota. Selanjutnya kami akan menyusun langkah Komando Strategi Pertanian (Kostratani) di tingkat kecamatan yang sudah disampaikan oleh Menteri Pertanian. Kita akan sukseskan langkah ini,” kata Soekirman, yang juga Bupati Serdang Bedagai (Sergai).
Hadir di antaranya Sekjen DPP Perhiptani Lamhi Hutauruk, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Yuliana Kansrini, Ketua DPW Perhiptani Sumut Soekirman, serta Ketua Yayasan Bitra Indonesia Wahyudi. (SR05)