Apresiasi ini penting kami sampaikan agar publik tau bahwa apa yang sudah dilakukan pak Edy dan bang Ijeck sudah baik dalam mengisi pembangunan di Sumatera Utara. Khusus pada pembangunan bidang mental dan fisik secara bertahap kita lihat sudah bagus dan sudah banyak perubahannya.
Misalnya dalam hal disiplin kerja aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan pemprovsu kita lihat sudah bagus, sudah jauh perubahan dari yang dulu-dulu. Mental melayani ASN pun sudah nampak maksimal. Hal lain misalnya bagi ASN muslim diwajibakan untuk mengikuti shalat zuhur dan ashar berjamaah di Masjid Agung, ini kan salah satu terobosan Sumut Bermartabat itu dan kebijakan ini pantas diapresiasi.
Belum lagi bidang pendidikan, Gubsu telah menaikkan Gaji Guru Honor sampai Rp.90rb. Nah ini juga sebuah terobosan yang bersifat kongkrit dirasakan oleh masyarakat manfaatnya.
Belum lagi kalau bicara utang, untang pemprov Sumut selama ini kan menumpuk. Nah tumpukan utang itu saat ini sudah lunas dibayarkan, padahal baru satu setengah tahunnya pak Edy dan bg Ijeck memimpin. Artinya setahun setengah saja sudah tampak kesuksesan itu, apalagi kalau lima tahun!. Nah ini akan terus kita kawal.
Eka Putra Zakran yang juga mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Meda itu juga menambahkan bahwa apa yang sudah baik dikerjakan pak Edy dan bang Ijeck ya harus kita apresiasi donk, yang belum kita dorong bersama-sama. Istilahnya kita jangan cuma pandai mengkritik tapi tidak memberi solusi tentu itu juga gak benar. Silahkan mengkritik tapi sifatnya harus konstruktif.
Patut diapresiasi dan bangga kita dengan keberhasilan atas kinerja dengan semangat Sumut Bermartabat yang digalakkan pak Edy dan bang Ijek ini. Pokoknya agak bedalah dari yang dulu-dulu tambah Eka.
sudah sepantasnya juga kita bersyukur, masih ada tokoh pemimpin Seperti pak Edy dan bang Ijek yang peduli tentang nasib Sumatera Utara. Bayangkan sekelas Letnan Jenderal bintang empat saja masih mau memimpin dan begitu pula bang Ijeck seorang pengusaha sukses masih mau maju di depan untuk memimpin Sumut yang posisinya tau sama taulah sejak dulu Sukut ini bak benang kusut, tutup Eka. (red)