StatusRAKYAT.com, NTT - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia For West Papua (FRI-WP) Memperingati 49 Tahun proklamasi kemerdekaan Bangsa Papua Barat 01 Juli 1971-01 Juli 2020 di depan POLDA Nusa Tenggara Timur.
Dari pantauan status RAKYAT.com di lapangan, rabu 1 juli 2020, massa pendemo kurang lebih 20 orang ini membawa spanduk bertuliskan "SOLIDARITAS UNTUK HAM dan DEMOKRASI" ada juga pamflet bertuliskan "Hentikan Operasi Militer Nduga Intan Jaya dan Timika".
Dalam aksi ini Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) sebagai bentuk permohonan maaf kepada orang asli papua mereka bersujud meminta maaf atas perlakuan Aparat TNI-POLRI di Bangsa Papua.
Sehingga bertepatan dengan memperingati hari Proklamasi tersebut yang ke-49 tahun, maka Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) menuntut :
1.Negara Republik Indonesia harus mengakui bahwa TPNP B/ TPN-OPM dan Organisasi Militer lainnya adalah pejuang kemerdekaan Papua Barat, bukan kelompok atau pelaku Kriminal Bersenjata seperti yang selalu diberitakan.
2. Sebera tarik Militer (TNI-POLRI) Organik dan Nonorganik dari seluruh tanah Air Bangsa Papua Barat.
3. Segera hentikan dan tutup seluruh aktivitas eksploitasi sumber daya Alam rakyat di papua Barat oleh perusahaan Multi Nasional Company (MNC) milik Negara imperialis, seperti ; PT. Freeport, BP-LNG Tangguh, Medco, Corindo dan lain-lain dari seluruh tanah Papua Barat.
4. Segera buka seluas-luasnya akses jurnalis lokal, nasional dan internasional ke tanah Papua Barat.
5. Segera berikan hak menentukan Nasib sendiri solusi Demokrasi bagi Bangsa Papua Barat.
Ketika ditanya oleh awak media 'Mikel' selaku koordinator lapangan (korlap) tidak memberikan keterangan dan bersama masa aksi meninggalkan lokasi. (Marianus)
Dari pantauan status RAKYAT.com di lapangan, rabu 1 juli 2020, massa pendemo kurang lebih 20 orang ini membawa spanduk bertuliskan "SOLIDARITAS UNTUK HAM dan DEMOKRASI" ada juga pamflet bertuliskan "Hentikan Operasi Militer Nduga Intan Jaya dan Timika".
Dalam aksi ini Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) sebagai bentuk permohonan maaf kepada orang asli papua mereka bersujud meminta maaf atas perlakuan Aparat TNI-POLRI di Bangsa Papua.
Sehingga bertepatan dengan memperingati hari Proklamasi tersebut yang ke-49 tahun, maka Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) menuntut :
1.Negara Republik Indonesia harus mengakui bahwa TPNP B/ TPN-OPM dan Organisasi Militer lainnya adalah pejuang kemerdekaan Papua Barat, bukan kelompok atau pelaku Kriminal Bersenjata seperti yang selalu diberitakan.
2. Sebera tarik Militer (TNI-POLRI) Organik dan Nonorganik dari seluruh tanah Air Bangsa Papua Barat.
3. Segera hentikan dan tutup seluruh aktivitas eksploitasi sumber daya Alam rakyat di papua Barat oleh perusahaan Multi Nasional Company (MNC) milik Negara imperialis, seperti ; PT. Freeport, BP-LNG Tangguh, Medco, Corindo dan lain-lain dari seluruh tanah Papua Barat.
4. Segera buka seluas-luasnya akses jurnalis lokal, nasional dan internasional ke tanah Papua Barat.
5. Segera berikan hak menentukan Nasib sendiri solusi Demokrasi bagi Bangsa Papua Barat.
Ketika ditanya oleh awak media 'Mikel' selaku koordinator lapangan (korlap) tidak memberikan keterangan dan bersama masa aksi meninggalkan lokasi. (Marianus)