StatusRAKYAT.com, Kupang - (Jumat 7/8/ 2020) Bertempat didepan Kantor Gubernur dan DPRD provinsi Nusa Tenggara Timur, Aliansi Solidaritas Besipae melakukan unjuk rasa.
Aksi damai yang dimulai sekitar pukul 10:00 WITA ini juga dikawal ketat oleh Aparat Kepolisian. Kemudian sekitar pukul 11:00 WITA massa aksi bergeser dari depan Kantor Gubernur menuju DPRD provinsi NTT.
Merespon kunjungan PEMPROV NTT bersama aparat kemanan dan rencana mengalihfungsikan lahan milik warga Besipae untuk budidaya pakan ternak terhitung mulai tanggal (4/8/2020) lalu.
"Aksi ini merespon terkait kejadian yang menimpa masyarakat di Besipae pada tanggal (4/8/2020). Terkait kunjungan PEMPROV NTT dan aparat keamanan untuk mengeksekusi tiga poin kesepakatan yang dibuat oleh pemerintah tentang pendataan, penertiban dan relokasi masyarakat" ungkap, Fadlya Netan (kordinator lanpangan).
Hingga kini terdapat tiga buah rumah yang digusur sehingga terpaksa mereka tinggal dalam satu gubuk.
Lanjutnya, " dan sampai hari ini masyarakat di Besipae itu terdapat tiga buah rumah yang digusur dan masyarakat yang digusur tinggal dalam satu gubuk"
Pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan aparat keamanan menyebabkan psikologi masyarakat terganggu.
"Dan sampai saat ini masyarakat yang ada di Besipae tinggal dalam satu rumah karna merasa tidak nyaman dengan kehadiran puluhan kepolisian dan Brimob yang ada di Besipae"ungkapnya.
Yang diharapkan oleh masyarakat terkait dengan masalah ini adalah segala bentuk tindakan harus demokratis.
"Sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat adalah cabut sertifikat hak pakai yang dimiliki oleh pemerintah hari ini karna belum ada upaya kompromi antara PEMPROV dan Masyarakat Basipae" tutupnya. (Marianus).