Nek Taniem 74 tahun Warga Dusun 7 Desa Rawa Doli , kec. Datuk Lima puluh, kab. Batu bara , Adalah sang pejuang untuk Cucunya Bunga ( 4 ) yang sudah menjadi yatim piatu ,
Hari demi hari di lalui Nenek berusia 74 tahun ini harus berdagang Minyak eceran di simpang jalan pintu masuk Dusun 7 Desa Rawa Doli . Dengan Alat jual se adanya tanpa ada tempat atau kios dagangan ia pun berusaha menjajakan minyak eceran dengan sebuah jerigen dan botol Air meneral yang Nek Taminem miliki,
Nek Taminem (74) Berdagang minyak eceran sejak 2 tahun lalu , untuk memberikan jajan kepada cucunya Bunga yang saat ini di asuh oleh anak ke 6 nya . Di ketahui Nek Taminem juga tinggal bersama anak ke 6 nya menumpang hidup karna saat ini dirinya pun sudah janda di tinggal wafat suaminya beberapa tahun lalu ,
Saat ini saya mengurus Cucu saya Bunga yang masi berusia 4 tahun dan sudah yatim-piatu karna ditinggal meninggal dunia orangtuanya sejak usia nya 2 tahun , Saya berusaha dengan hasil menjual minyak eceran dari mulai jam 05.00wib sampai Jam 18.00wib dengan hasil 20 ribu itu kalau habis atau kalau beruntung. Dan saya menjual Rokok eceran juga , yah untuk tambah tambahan modal sehari hari agar jangan kehabisan modal berdagang .ungkap nek Taminem ,
Sampai saat ini yang saya fikirkan selagi saya masih hidup saya ingin cucu saya bahagia , dan saya hanya bisa berdoa kepada Allah agar kami sehat selalu , biarlah kami hidup dengan apa adanya asalkan tetap sehat dan terus bersyukur , ungkap nenek dengan sedikit meneteskan air matanya , Ya kalau Rezeki itu sudah di gariskan untuk kita jadi kita hanya bisa berusaha , sumua sudah ada yang mengatur hidup ini , Ungkap nenek Taminem ( 74 ) yang menjadi pejuang cucunya tersebut.
Saat Awak media mewan carai tetangga Nek Taminem Taufik menjelaskan " Memang Nenek Taminem itu sangat Luar biasa , Setua dirinya masih ingin berusaha , Walau berjualan minyak eceren , tapi kami salud dengan kegigihanya memperjuangkan cucunya yang yatim-piatu , Dia sangat ramah kepada siapapun yang lewat dan menyapanya . Sejak anak yang ke 4 nya tiada dia sering tidur di tempat anak nya yang ke 6 , Dikarnakan gubuk yang dulu menjadi rumahnya suda hampir roboh juga sering kebanjiran , ungkap Taufik tetangga Nek Taminem .(red)