StatusRAKYAT.com, Tanah Karo - Hadirnya Program JKN-KIS adalah sebuah anugerah bagi saya dan keluarga. Dulu, setiap bulan saya harus mengeluarkan biaya sekitar 1.000.000,- ( satu juta rupiah) untuk mengobati Tiroid dan Hipertensi yang saya derita. Hal itu sungguh sangat membebani kondisi ekonomi keluarga, yang saat itu juga harus membiayai kuliah anak-anak yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri. JKN-KIS membantu saya dengan memberikan pembiayaan terhadap setiap pengobatan yang saya lakukan selama kurang lebih 5 tahun ini,” tutur Samsidar br Ginting (51) ketika ditemui Tim media pada Selasa (04/05) 2021.
Dimana,20 tahun sudah wanita paruh baya ini menderita Tiroid dan Hipertensi. Penyakit ini mengharuskannya untuk berobat dan konsul ke dokter spesialis penyakit dalam setiap bulannya. Beruntungnya, Samsidar beserta keluarga saat ini terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kabupaten Karo semenjak tahun 2016 silam. Di sela-sela pekerjaanya sebagai Aron (buruh harian lepas) yang membantu memetik hasil perkebunan, Samsidar rutin memanfaatkan program JKN-KIS untuk berobat ke Rumah Sakit Kabanjahe setiap bulannya.
Setiap hari saya bersama suami pergi ke ladang orang untuk membantu memetik hasil kebun, seperti jeruk dan beberapa jenis sayuran lainnya. Kebetulan hari ini jadwal saya untuk konsul ke Rumah Sakit Kabanjahe, jadi tadi cuma suami saya saja seorang diri yang berkebun karena anak-anak sudah tidak ada lagi yang dirumah, ada yang sudah sarjana dan kuliah di luar kota,” ujar Samsidar sembari menaikan maskernya yang sedikit turun.
Selama 5 tahun memanfaatkan Program JKN-KIS untuk mengobati penyakitnya, Samsidar selalu mendapatkan pelayanan yang ramah dan bagus di Rumah Sakit Kabanjahe. Ia juga merasa puas dan lega karena selama terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, Samsidar mengaku tidak pernah diminta iuran biaya oleh petugas di rumah sakit maupun oleh petugas BPJS Kesehatan. Hal itu sangat membantu kondisi ekonominya mengingat penghasilan tidak menentu yang didapatkannya setiap hari.
Petugas di sini sangat ramah dan akrab, mungkin karena setiap bulan ke sini jadi mereka sudah kenal dengan saya. Selama ini saya juga tidak pernah dimintai biaya oleh petugas ataupun dokter dan perawat. Ya..., itung-itung uangnya jadi bisa saya tabungkan untuk biaya kuliah anak-anak. Mungkin kalo setiap konsul berobat saya harus bayar, pusing juga buat nabung pendidikan anak-anak,” pungkas Samsidar.
Bagi Samsidar, Program JKN-KIS tidak hanya membantu dirinya yang sedang berjuang melawan penyakit tiroid dan hipertensi pada tubuhnya, tetapi juga membantu keluarganya dari resiko finansial akibat biaya perobatan. Ia berharap program JKN-KIS dapat terus membantu orang lain yang memiliki keterbatasan biaya untuk berobat.
(D'vd/berjoet)