StatusRAKYAT.com , Indramayu - Gerak cepat Pemerintah Kabupaten Indramayu secara bertahap terus berupaya memulangkan pekerja asal Indramayu yang telantar di Sulawesi Tenggara.
Sebanyak 45 tenaga kerja asal kabupaten Indramayu hari ini dipastikan tiba di kampung halamannya setelah terkatung katung tidak jelas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pemulangan tenaga kerja asal Indramayu ini dilakukan setelah sejumlah pekerja melakukan komunikasi langsung dengan Bupati Indramayu Hj. NIna Agustina melalui pesan singkat WhatsApp.
Pemulangan yang pertama sebanyak 30 orang tenaga kerja asal Indramayu pada hari Sabtu (4/3). Mereka memilih pulang karena pihak kontraktor ingkar tidak memberi gaji kepada karyawannya.
Kemudian pada pemulangan yang kedua sebanyak 15 orang pekerja dijemput oleh tim penjemputan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu menggunakan bus milik Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu, di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Minggu (4/3/2023).
Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina meminta kepada jajarannya untuk segera menjemput pekerja asal Indramayu tersebut dengan baik. Menurut Nina, Dinas Perhubungan telah menyiapkan bus penjemputan dan Dinas Tenaga Kerja melakukan pengantaran hingga ke rumah dan bertemu keluarga mereka.
Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu Erpin Marpinda menjelaskan yang utama adalah menjemput para pekerja untuk kembali pulang ke kampung halamannya di kabupaten Indramayu. Mereka itu merupakan warga Indramayu yang dipekerjakan dalam pembangunan PLTU di Morowali Sulawesi Tengah.
"Sesuai perintah ibu bupati, kita selamatkan mereka untuk kembali ke kampung halaman agar tidak telantar di bandara," jelas Erpin Marpinda.
Pekerja telantar ini dipekerjakan di proyek PLTU di daerah Morowali Sulawesi Tengah. Namun, setelah bekerja beberapa bulan, gajinya tidak dibayarkan oleh pihak kontraktornya.
Nurpad, salah seorang relawan mengatakan untuk kepulangan ke Indramayu para pekerja difasilitasi oleh Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina.
Bupati Indramayu langsung memerintahkan dinas terkait untuk segera menjemput pekerja asal kabupaten Indramayu tesebut untuk pulang ke kampung halamannya.
Sebelumnya, sebanyak 30 pekerja asal Indramayu juga dipulangkan setelah pihak kontraktor tidak memberikan gaji atas pekerjaan yang sudah dilakukannya di proyek PLTU Morowali Sulawesi Tengah. (Mutadi/MTQ)