StatusRAKYAT.com , Medan - Kisruh penolakan Warga Kelurahan Tanjung Selamat soal pembangunan pabrik semen curah(Batching) menuai titik terang pasca pertemuan para pihak digelar di Taman Asoka Asri, Kamis(6/4/2023) pukul 20.30 hingga 23.00 WIB
Diskusi sembari jamuan makan malam bersama itu merupakan kebijakan PT. Putra Raiandra Energi pemilik pabrik semen curah. Turut dihadiri Plt Camat Medan Tuntungan Hendra Arjudanto Sitanggang MSi, Kapolsek Medan Tuntungan Christin Simanjuntak MH dan Lurah Tanjung Selamat Ubudiah serta seluruh jajaran kepala lingkungan.
Selain itu, tim 9 perwakilan Forum Komunikasi Warga Tanjung Selamat, Ir Abdi Tarigan, Hamran Ayat SH dan sejumlah warga lainnya menyampaikan keluhan rawan banjir dan arus lalu lintas cukup macet di Pajak Melati.
Anggi Lubis mewakili PT. Putra Raiandra Energi menyampaikan terima kasih atas berbagai kritikan maupun saran baik warga Tanjung Selamat dan tentunya hal ini menjadi moment merajut komunikasi lebih baik lagi.
Anggi menjelaskan pabrik semen curah miliknya tergolong industri menengah dan berada di kawasan(R2) bukan daerah komersil (R1) dan diperkirakan aktivitas pabrik ramah lingkungan karena proses pencampuran material didalam mobil molen itu sendiri dan tidak menimbulkan kebisingan maupun polusi udara.
"Materialnya cuma batu pecah, pasir dan semen diaduk di tungku tower(silo) lalu proses pencampurannya langsung di mobil molen"kata Anggi menguraikan sirkulasi kerja hingga sistem lintasan transfortasi tidak melewati jalur pajak Melati.
Menurutnya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, bahan material dan distributor lainnya melihat perkembangan industri property di Kota Medan cukup pesat namun sulit membendung kenaikan harga material relatif tinggi justeru menjadi tantangan tersendiri.
Maka untuk itu asosiasi pengusaha real estate tergabung Real Estate Indonesia (REI) berupaya menciptakan inovasi baru guna menekan harga material cukup tinggi. Selain itu, visi dan misi perusahaan menciptakan lapangan kerja padat karya. Sebagai putra daerah, kini PT. Putra Raiandra Energi bersaing ketat dengan grup Ciputra dan Podomoro.
"Kami menyadari kurangnya keterbukaan informasi tetapi kami berharap dukungan masyarakat menjadi energi baru, kiranya pembangunan pabrik semen curah(Batching) di Kelurahan Tanjung Selamat berjalan lancar tanpa kendala"ujar Anggi menaku pihaknya salah satu penyumbang pajak terbesar di Kecamatan Medan Tuntungan.
Ir Abdi Tarigan didampingi Hamran Ayat SH mewakili Forum Komunikasi Warga Tanjung Selamat menyebut perbedaan pendapat hal biasa dalam diskusi selama mengedepankan norma dan koridor hukum yang berlaku demi terciptanya keamanan dan harmonisasi ditengah masyarakat. Apalagi dalam waktu dekat akan digelar rapat dengar pendapat(RDP) di DPRD Medan.
"Kami menghargai undangan PT. Putra Raiandra Energi dan kami tetap komitmen apa yang menjadi keinginan bersama. Sebab antusias warga menolak pabrik semen curah ini cukup tinggi. Meskipun demikian kami berupaya mencari solusi terbaik. Sebab masalah ini akan bergulir di Komisi IV DPRD Medan"kata Abdi Tarigan perwakilan tim 9 Forum Komunikasi Warga.
Selain itu, Drs Bukit warga Seroja mengaku sejak proses penimbunan hingga pemasangan paku bumi sudah cukup mengganggu kenyamanan warga sekitar, seperti kebisingan dan keributan, parahnya kondisi konstruksi rumah mengalami retak.
Mirisnya, diawal informasinya akan dibangun perumahan namun faktanya justeru berdiri pabrik semen curah. Nah wajar masyarakat curiga dan menolak pembangunan pabrik berskala industri menengah.
Sementara Plt Camat Medan Tuntungan Hendra Arjudanto Sitanggang mengapresiasi dukungan masyarakat dan tentunya apa yang menjadi keluhan maupun keresahan dapat dimaklumi pihak PT. Putra Raiandra Energi. Dan pihak managemen lebih terbuka soal perizinan sehingga tidak menjadi polemik ditengah keresahan masyarakat.
"Kami menyambut baik diskusi malam ini dan apa yang menjadi keresahan masyarakat, kiranya terjawab dengan keterbukaan informasi management. Jadi, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan bila mengedepankan musyawarah - mufakat. Pemerintah mengikuti apa yang menjadi keinginan masyarakat"kata Hendra Arjudanto merangkum diskusi.
Kapolsek Medan Tuntungan Christin Simanjuntak MH menyebut keamanan dan ketertiban masyarakat paling utama. Bagaimana caranya pihak PT. Putra Raiandra Energi mampu merangkul masyarakat sekitar sehingga Kamtibmas tetap terjaga tanpa gangguan.
Menurutnya, kadang belum tentu keresahan yang dialami masyarakat itu benar tetapi apapun ceritanya Kamtibmas harus terjamin kondusif.
"Tugas kami bagaimana terciptanya kondisi nyaman dan kondusif di wilayah Medan Tuntungan. Kami harap perbedaan pendapat diselesaikan secara arif dan bijaksana. Pihak perusahaan lebih terbuka melengkapi legalitas perizinan sebagai sumber awal keterbukaan informasi di masyarakat"kata Cristin. (Jona T)