Dugaan Malpraktik Oknum Dokter Bedah RSU Efarina Etaham Berastagi Dilaporkan Ke Polres Karo -->
Cari Berita

Advertisement

Dugaan Malpraktik Oknum Dokter Bedah RSU Efarina Etaham Berastagi Dilaporkan Ke Polres Karo

05 Mei 2023


StatusRAKYAT.com , Tanah Karo - Adanya indikasi dugaan terjadinya malpraktik oleh salah seorang dokter bedah di Rumah Sakit Umum (RSU) Efarina Etaham terhadap pasien AYS (34) Tahun, profesi Guru beralamat (sesuai KTP) di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo yang merasa tidak ada itikad baik dari pihak RSU Efarina Etaham terhadap pasien sehingga berujung keluarga pasien melaporkan ke Polres Tanah Karo.

Adanya Pengaduan Masyarakat (Dumas) langsung dibuat oleh istri pasien korban dugaan Malpraktik oknum Dokter Bedah RS Efarina Etaham ke Polres Karo pada hari Kamis (04/05. 2023).

Sesuai dengan keterangan EYG istri AYS kepada wartawan menjelaskan kronologi kejadian bahwa awalnya, suaminya merasakan keluhan nyeri bagian bokong akibat penyakit kulit sejenis bisul disertai demam, sehingga EYG mengantar suaminya ke RSU Efarina Etaham untuk rawat inap.

Lalu esoknya pada hari Senin tanggal 24 April sekira pukul 09 pagi, diketahui bernama dokter Rita melakukan visit (kunjungan) keruangan AYS dan menjelaskan bahwa demam yang dialami AYS disebabkan karena dampak nyeri pada benjolan bisul dibagian bokongnya.

Seketika itu dokter Rita menyerahkan penanganan kepada dokter spesialis bedah berinisial AG. Dua jam kemudian sekira pukul 11 siang, dokter AG melakukan visit keruangan  pasien AYS untuk melihat benjolan yang ada pada bagian bokong dan mengatakan akan dilakukan tindakan operasi kecil untuk mengeluarkan nanah yang ada dibokong tersebut.

Setelahnya, sekira pukul 05 (lima) sore dilaksanakanlah operasi bedah, sampai dengan selesai pada pukul setengah 8 malam. Selesai operasi, EYG  masuk kedalam kamar untuk mengganti selimut suaminya AYS, dan sontak terkejut melihat testis suaminya jadi membengkak dan keluhkan sakit dan tidak bisa buang air kecil.

Tanggal 25 April sekira pukul setengah 8 pagi, EYG lapor ke Perawat bahwa suaminya tidak bisa buang air kecil semalaman. Oleh perawat sehingga dilakukan pemasangan keteter (selang bantu buang air kecil). Lantas sekira pukul 11 siang, dokter AG melakukan visit keruangan pasien AYS.

Disitu EYG bertanya ke dokter AG, kenapa testis suaminya membengkak, lantas dokter AG menyaksikan melihat testis pasien AYS yang betul membengkak, ia mengatakan bahwa itu adalah kondisi yang wajar dan mengatakan, mungkin terjadi peradangan karena lokasi jahitan dekat dengan testis.

Nah, dua hari pasca operasi, isteri pasien mempertanyakan kembali mengapa testis suaminya tidak kempes-kempes juga, malah makin membengkak, lecet seperti melepuh dan demam tinggi. Lalu dijawab oleh dokter AG bahwa itu hal biasa saja. 

Sementara itu, Adik ipar pasien bernama Eci (21) Mahasiswi sempat menanyakan ke dokter Rita terkait makin memburuknya kondisi abang iparnya. Dan dokter Rita menyarankan kepada keluarga agar testis pasien dikompres dengan cairan dari infus agar rasa sakitnya berkurang dan dokter Rita juga menyarankan agar mencari krim anti lecet," terangnya. 

Karena kondisi testis AYS  semakin luka bahkan sampai sudah mengeluarkan cairan maka istri pasien menemui kepala Perawat serta Kepala ruangan yang piket saat itu untuk meminta rujukan ke RSU Murni Teguh Medan dan sekira pukul 12 malam pasien didampingi keluarganya berangkat menuju RS Murni Teguh Medan.

Singkat cerita, pada hari Jumat sekira pukul 9 pagi di RSU Murni Teguh, pasien AYS kembali menjalani operasi bedah dibagian testisnya, yang ditangani oleh spesialis urologi dokter Sumardi. Ketika itu Dokter Sumardi sempat mengingatkan ke keluarga pasien, apabila pasien dalam waktu 2 hari tidak cepat ditangani, bisa nyawa taruhannya karena infeksi bisa menjalar keseluruh tubuh pasien. 

Seusainya operasi dilaksanakan, dokter Sumardi menerangkan kepada keluarga pasien, bahwa infeksi bisa terjadi pada saat proses operasi bedah yang sebelumnya dilakukan di RSU Efarina Etaham. Dia (dokter Sumardi) juga mengatakan bahwa luka bekas jahitan bedah yang dilakukan oleh dokter di Rumah Sakit Efarina mengalami infeksi dan terbuka sehingga harus diperbaiki kembali karena luka bedah yang dilakukan itu masih mengalami infeksi dan basah.

Diberitahukan juga sebelumnya oleh pihak RS Murni Teguh, pada tanggal 3 Mei, pasien AYS kembali lagi menjalani operasi yang kedua di rumah sakit tersebut untuk membersihkan sisa-sisa nanah dari infeksi yang ada di testis AYS agar benar-benar bersih.

Maka dari itu, EYG (istri dari AYS) meminta kepada Kapolres Tanah Karo supaya mengusut tuntas atas dugaan malpraktik RSU Efarina Etaham Berastagi terhadap suaminya AYS.

Pihaknya juga berharap kedepannya supaya tidak ada lagi korban lainnya, akibat dugaan kelalaian penanganan medis ataupun pihak rumah sakit manapun terhadap pasiennya, karena ini adalah menyangkut masalah nyawa manusia," kata istri AYS ini menerangkan kronologis kejadiannya. 

Terpisah, Dirut RSU Efarina Etaham Berastagi dokter Preddy Roy Suranta Ginting ditemui wartawan dan keluarga, pada Rabu (03/05. 2023) sore mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan dokter AG beserta tim, bahwa tindakan penanganan operasi bedah yang dilakukan oleh pihaknya sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)," terangnya ke Tim wartawan.

 (Dvd-Tim)