StatusRAKYAT.com , Selayar - Tinggalkan Pulau Latondu yang menjadi locus awal Kunjungan Kerja, Monev dan safari halal bi halal, wakil bupati Selayar, H. Saiful Arif, SH, "terpaksa" meninggalkan KM Ayla yang cukup besar di La tondu, bergeser Ujung, ibukota Kecamatan Pasimasunggu Timur, Rabu (10-5) sore, bersama camat Pasi Masunggu Timur (Pastim), H. Samsul Bahri, SE dan Camat Pasimarannu, Syamsil, S. Sos dengan menggunakan alat transfortasi laut tradisional, Jolloro kecil yang kapasitas sangat terbatas.
Di samping Ajudan, Wabup bergeser meninggalkan Desa Latondu dikawal dua personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan).
Keputusan meninggalkan kapal tumpangannya di titik pertama, Latondu, dan bergeser meninggalkan rombongan yang lain, karena kapal masih bongkar muatan dan diperkirakan malam baru selesai, waktu tempuh Latondu - Jampea sekitar 4 - 5 jam, sementara itu sesuai agenda, Halal bi Halal dan dirangkaikanb dengan Tatap Muka dialog di Ujung Pasi Masunggu Timur, terjadwal jam 20.30.
Setiba di Kecamatan Pasimasunggu Timur, wabup langsung shalat berjamaah bersama warga setempat, dilanjutkan dengan koordinasi dengan camat dan pejabat setempat untuk kelancaran acara dan perjalanan menuju Benteng, Kecamatan Pasi Masunggu seusai acara.
Acara halal bi halal yang dirangkaikan dengan Tatap Muka dan Dialog dilaksanakan di Aula Kantor Camat, dihadiri Camat Pasimasunggu Timur, H. Samsul Bahri, SE, anggota forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimca), para Kepala Desa dan perngkatnya, serta beberapa kepala dusun dan simpul simpul masyarakat lainnya.
Informasi pembangunan dan pemerintahan disampaikan satu paket dengan hikmah halal bihalal oleh wabup. H. Saiful Arif, SH.
Hikmah halal bihalal diawali dari rangkaian informasi agenda kunjungan rombongan yang mengikutsertakan perwakilan organisasi Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) sekaitan dengan kegiatan penyaluran bantuan kemanusiaan di dua wilayah kecamatan pulau mulai dari Kecamatan Takabonerate, dan Pasimasunggu, yang didasarkan pada hasil survey dan indeks desa membangun (IDM).
Untuk kali kedua, wabup meminta Camat Pasimarannu dan Pasimasunggu Timur untuk tidak 'cemburu' terhadap pengalokasian bantuan yang murni merupakan hasil survey Asia Muslim Charity Foundation (AMCF). Pemerintah kabupaten hanya membantu memperlancar penyaluran dan pekerjaan, khususnya bedah rumah dan rehab masjid.
Selain itu, wabup juga turut menguraikan agenda kegiatan penyaluran bantuan bencana oleh rombongan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masing masing di Kecamatan Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur.
Bantuan disalurkan dengan mendasari hasil assesmant, pencatatan, pengamatan, data dan laporan kejadian dampak bencana yang diterima BPBD dari pemerintah desa dan kecamatan.
Informasi pelaksanaan kegiatan operasi katarak yang ditargetkan akan melibatkan seratus orang peserta di wilayah kecamatan Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur, menyempurnakan petikan sambutan wabup di hadapan tamu undangan bersama unsur pemerintah desa dan BPD yang sempat hadir pada rangkaian acara safari halal bihalal.
Mengemukakan intisari dan substansi halal bihalal wabup Saiful Arif menegskan, pentingnya semua fihak "berjabat hati" sembari saling memaafkan kesalahan masing - masing dengan tulus dan ikhlas, agar kekompakan dan kebersamaan tetap terpelihara untuk melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Dibagian lain dalam ceramahnya, Wabup menegaskan, Allah memang Maha Pengampun, tapi Allah tidak akan mengampuni kesalahan yang terjadi antar sesama hamba sebelum mereka saling memaafkan.
Dalam konteks inilah, tradisi halal bihalal, lahir untuk "saling menghalalkan" kesalahan yang terjadi di antara kita sesama hamba Allah.
Berusaha meyakinkan audience yang hadir, Wabup menegaskan bahwa yang ada dalam agama kita adalah "Perintah Memberi Maaf" , seraya mengutip firman Allah dalam Al Qur'an Surah Ali Imran ayat 133 dan 134 serta ayat 159.
Sesudah Ceramah, dipandu Camat Pastim Syamsul Bakhri, Wabup berkenan menerima informasi dan menyerap aspirasi dari audience yang berlatar belakang heterogen, sekitar 90 menit. (Fadly Syarif)