StatusRAKYAT.com, Kampar - Herianto warga RT 3 RW 1 Dusun 1 Desa Ridan Permai Kecamatan Bangkinang Kota dibacok oleh tetangganya sendiri Kaharudin Dalimunte alias Kohar. Kohar sampai saat ini melarikan diri dan tidak tahu kemana perginya dan termasuk keluarganya.
Istri korban Upiyanti kepada wartawan, Kamis siang (29/6) mengatakan, "Suami saya dibacok pakai parang oleh Kohar hanya karena buah jengkol, suami saya dituduh oleh Kohar mencuri buah jengkol milik Topa," ungkap istri korban.
Kronologis kejadian
Pada hari Kamis pagi (22/6) sekitar pukul 09.45 Wib , saya sebagai istri memastikan apa betul suami saya maling buah jengkol milik Topa dan menanyakan langsung kepada Topa dan Kohar yang sedang memanen buah jengkol hanya berjarak lebih kurang 50 meter dari depan rumah saya.
Topa saat itu sedang berdiri dekat pohon jengkol dan Kohar sedang diatas pohon jengkol, tak berselang lama datang suami (korban) ketempat kami sambil membawa anak dan anak diserahkan kepada saya. Hanya hitungan menit Kohar menjatuhkan parangnya dari atas pohon jengkol dan langsung turun mengambil parangnya dan berlari ketempat kami sedang berdiri berempat.
Diterangkan lebih lanjut oleh ibu satu anak ini, Kohar berlari ketempat kami dan membabi buta melakukan pembacokan kepada suami dengan memakai parang panjang. Diakui Upiyanti, Topa mencoba menghalangi pembacokan tersebut dan upaya Topa tidak berhasil dan parang Kohar mendarat di kepala bagian belakang dan punggung suami.
Kohar melakukan pembacokan suami saya didepan anak saya yang masih kecil berumur 2 tahun. Disaat pembacokan tersebut, anak saya gendong dan dia melihat ayah nya dibacok oleh pelaku dan anak menangis dan trauma melihat kejadian tersebut, ungkap Upiyanti.
Diterangkan lebih lanjut oleh nya, Kohar setelah melakukan pembacokan suami didepan saya dan didepan anak saya, ia langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor dan sampai sekarang ini Kohar belum tertangkap.
Menurut pengakuan Upiyanti, tunggakan biaya pengobatan suami nya (Herianto) di rumah sakit Santa Maria Pekanbaru sudah mencapai 100 Juta lebih terhitung dari hari Kamis (22/6) dan sampai sekarang ini. Sampai saat ini korban masih dirawat di rumah sakit Santa Maria Pekanbaru.
Menurut pantauan wartawan dilokasi rumah korban, bahwa kondisi rumah korban dalam keadaan terkunci. Rumah gubuk kecil milik korban yang terbuat dari kayu dan papan dengan ukuran lebar lebih kurang 5 meter dan panjang lebih kurang 7 meter.
Salah seorang tetangga korban dan juga tetangga dari Pelaku, Epi mengatakan, "Korban dan pelaku selama ini baik - baik saja dan tidak ada cekcok atau bertengkar. Kami merasa terkejut mendengar kejadian pembacokan tersebut," ungkapnya.
(Team)