Dugaan Intimidasi Aksi Demo PDAM, Korban Lapor Polres Indramayu -->
Cari Berita

Advertisement

Dugaan Intimidasi Aksi Demo PDAM, Korban Lapor Polres Indramayu

19 Agustus 2024


StatusRAKYAT.com,Indramayu - Adanya dugaan Intimidasi Aksi Demo PDAM Indramayu, korban yang bernama Naufal (20) melapor Polres Indramayu Jawa Barat, Senin (19/8/2024).

Kronologis kejadian Naufal dihubungi media StatusRakyat.com lewat WhatsApp mengatakan," Intimidasi kemarin tanggal 15 Aguatus 2024 aksi demo di PDAM Indramayu saya berada diatas mobil komando nah disitu saya diskusi sedikit sama mas Samsul sama korlap yang lain nah disamping PDAM itu ada spanduk Integritas tanda tangan yang tertulis pada tanggal 14 Agustus 2024 sebelum A -1 sebelum aksi demo dimulai ya otomatis praduga kami maksudnya apa? kalau emang fakta integritas kenapa tidak dari dulu-dulu dan fungsi dari fakta integritas itu apa dan juga manfaat itupun apa, kemudian saya turun dan baliho itu saya copot," ucapnya.


Lebih lanjut, selesai saya mencopot baliho kemudian datang oknum wartawan menarik jaket saya dan katakan baju ditarik dan saya replek secara spontan, saya engga kenal orang itu otomatis saya latah, karena tidak kenal," kata korban Naufal


Masih menurut Naufal, kemudian mengejar saya dan saya mendekat ke mobil komando banyak orang juga ada pak Carkaya kan pembina kita, saya lari kesitu, setelah saya kesitu dia masih mengejar dan sempat masih menarik juga (mau menggered) otomatis disitu pak Carkaya dan teman-teman yang lainkan curiga dengan beliau, karena engga tahu apa-apa saya teriak-teriak kamu itu siap, spontan juga masa yang di lokasi itu semua ikut menggerudug itu tanpa ada profokatif dari saya dan tidak ada bahasa verbal mereka untuk menyerang, saya juga tidak mengatakan apa-apa disitu," ungkapnya.


Naufal mengatakan," itu tidak profokatif mis komunikasi, akhirnya masa aksi menggerudug direlai polisi kemudian pihak lain-lain sudah selesai saya naiklah lagi melanjutkan orasi, kemudian sebelum melanjutkan aksi ke kejari saya sempat minta maaf karena bagaimanapun mereka kebih tua dari saya, saya kasih gesru minta maaf dia menolak engga, engga, ya sudah," tambahnya.


"Permintaan maaf ditolak maka saya berangkat melanjutkan aksi di Kejari Indramayu, itu juga memperhatikan saya di Kejaksaan Negeri Indramayu dan masa aksi kumpul kagi," tutur Naufal


"Saya tidak tahu dia mengikuti dan duduk di tepi motor saya, saya minta teman saya bawa motor saya. Dan kemudian masuk mobil menuju ke Tugu Perjuangan masa ngumpul untuk evaluasi," ucap Naufal.


"Dan mereka minta wawancara dulu saya ikut wawancara bertiga dan disitu ada 5 orang wartawan juga salahsatunya oknum wartawan itu. Setelah wawancara itu biasa hal-hal nanya tentang kenapa demo, routenya apa saja, okelah itu pertanyaan biasa, setelah itu menanyakan kenapa tadi tuh ada seorang wartawan yang bisa di intimidasi ngomong kaya gitu dan kameranya diarahkan ke saya. Otomatis kan ada intimidasi dimana disitu kan ada mis komunikasi dan teman-teman korlap kordum juga bingung intimidasi apa ini gimana masuknya," jelas Naufal


Dan dibelakang wartawan ada pak Carkaya duduk pak Carkaya memanggil Naufal sini duduk jangan diladeni dan disitu dan oknum wartawan itu ngomong saya akan wawancara ini bukan sampeyan," kata Naufal.


"Carkaya jawab, ini hak-hak kita ketika kami tidak mau diwawancara mau apa jeh, yang di wawancara ini, tapi saya menolak di wawancara, sampeyan siapa? ini anggota saya, kamu kordum bukan, ini anggota saya kata Carkaya ini kan Pembina kita, dan kordum juga membela ini anggota saya tidak mau di wawancara terjadi perdebatan terjadi panaslah panas,"terangnya.


"Intimidasi bukan kekerasan secara fisik tetapi verbal iya memang setelah itu tidak ada sentuhan fisik, tetapi ada kekerasan verbal dimana saya juga merasa down," tutup Naufal. (Mutadi).