StatusRAKYAT.com,Indramayu - Bupati Indramayu Lucky Hakim memberikan klarifikasi terkait liburan ke Jepang tanpa ijin kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, di Pendopo Indramayu Jawa Barat, Selasa (8/4/2025).
Dalam pernyataannya Lucky Hakim mengatakan,"saya mengucapkan mohon maaf lahir batin apabila saya khilaf karena banyak kekurangan saya kerja apa adanya, dan tentu banyak kekurangan mohon maaf dan kami akan optimalkan kedepan, kepergian saya ke Jepang itu sudah kami rencanakan tahun lalu. Bahkan tahun lalu, ketika masa kampanye itu saya sudah bersama keluarga karena pas kampanye itukan memang saya itu setiap hari pergi dan tidak pernah kerumah, tidak pernah ketemu sama anak, tidak pernah ketemu sama keluarga," ucapnya.
Lebih lanjut, jadi saya bilang nanti setelah terpilih nanti mau cuti pergi keluar negeri, terus saya beli tiket bulan Desember, nanti saya tunjukan. Saya beli tiket dibulan Desember setelah pilkada, sebelum dilantik, sudah beli tiketnya sekitar tanggal 2 sampai dengan tanggal 11 karena bayangan anak saya itu masuk sekolah itu tanggal 14 setelah pelantikan," tambah Bupati Indramayu Lucky Hakim.
Masih Lucky Hakim menjelaskan," menjelang keberangkatan itu pas awal puasa saya sempat meminta minta maaf kepada staf saya untuk buat surat ijin buat keluar negeri, karena saya lihat ada hari kerja tanggal 8, 9,10 kami bisa 3 hari ijin pas itu tertolak ijinnya, karena sudah dibawah 14 hari kerja saya bilang ko masih lama kerja, bukan masalah lama harinya, hari kerjanya. Ya sudah kalau gitu saya rubah saja saja tiket waktu pulangnya saya buat tanggal 6 malam, jadi saya sampai tanggal 7 ya, sudah karena frame kepala saya, saya salah mengartikan bahwa hari itu dikepala saya adalah hari kerja buktinya saya masukan ijin tidak bisa dibawah 14 hari kerja, padahal masih ada lebih dari sekitar 17 hari," tuturnya.
"Jadi saya berasumsi oh ya tidak boleh itu hari kerja, ya sudah saya undur dan pulangnya saya majukan tanggal 7 sudah sampai, maka tanggal 8 saya sudah bisa kerja seperti hari ini,"harap Lucky Hakim.
"Dibayangan saya tidak ada masalah, lalu surat edaran malaman saya baru tahu kemarin saya di jepang ada surat edaran tidak boleh pergi keluar negeri. Mungkin saya yang salah, karena saya mungkin tidak aware ya, karena saya tidak melihat ada surat edaran yang tidak boleh pergi lebaran dan saya waktu malam lebaran saya masih disini masih patroli - patroli dan keliling dan besoknya juga masih ada," Jelas Bupati Indramayu Lucky Hakim.
Lanjut Lucky Hakim, Pak bupati kalau pergi jangan ada kekosongan pimpinan, maka saya serahkan all out pendelegasian kepada wabup selama saya pergi," terangnya.
"Dan saya menghubungi langsung pak Gubernur terus terjadi percakapan, dan saya harus menjelaskan juga kementrian, maka hari ini juga, saya akan ke kementrian dalam negeri menjelaskan klarifikasi saya merasa salah, karena saya salah mengartikan hari itu adalah hari kerja. Surat edaran itu saya tidak tahu, ya saya juga salah 2 jadi saya salah, penafsiran hari dan saya tidak melihat ada surat edaran karena bertumpuknya surat surat itu satu hari bertumpuk banyak, dan kurang lebih 40 % surat - surat saya kasih ke wabup, dan beliau sudah keliling kemana-mana."
"Saya mengaku salah, jika saya dianggap salah, saya siap menerima konsekwensinya, saya siap menerima sanksi apa yang sesuai dengan aturan. Dan apapun sanksi yang diberikan ke saya, saya siap menerimanya," harap Lucky Hakim.
"Dan sampai saat ini saya minta staff saya, untuk cariin, juga masih belum ketemu suratnya itu, tapi saya yang salah. Setelah ini, saya akan langsung bertolak ke Jakarta untuk memberikan klarifikasi kepada Kemendagri menjelaskan apa yang kita tahu sebenar-benarnya," tutup Bupati Indramayu Lucky Hakim. (Mutadi)